Senin, 10 Januari 2011

Teleskop sinar-X

Teleskop sinar-X

atau teleskop röntgen atau roentgen memungkinkan pengamatan astronomi, yang pengambilan gambarnya atau penghitungan spektral sinarnya di dalam daerah sinar röntgen 0,01-10nm. Sinar roentgen tidak dapat menembus atmosfer bumiI oleh sebab pendeknya gelombang elektromagnetik sinar roentgen. Maka tidak mungkin untuk melakukan pengamatan dari muka bumi, biasanya teleskop röntgen akan ditempatkan di Observatorium luar angkasa. Pengambilan gambar oleh teleskop röntgen mulanya dilakukan dengan roket balistik di sekitar tahun 1960-an.
Pembuatan sebuah teleskop röntgen mempunyai beberapa kesulitan, yaitu bahan yang diperlukan untuk memantulkan membiaskan sinar röntgen ini. Seperti lensa dapat membiaskan cahaya yang terletak pada panjang gelombang yang dapat dilihat mata. Hampir seluruh materi menyerap foton dari sinar Röntgen Absorpsi (Physik) bila sinar röntgen itu menabrak materi tegak lurus dan indeks bias materi itu harus terletak dekat 1 seperti indeks bias dari lensa normal, sehingga hampir tidak mungkin menciptakan materi untuk pembuatan teleskop ini.
Teleskop röntgen yang dirintis 1970 oleh Satelit luar angkasa Uhuru, terbuat dari timbal, dan mempunyai beberapa lubang yang sangat kecil yang hanya bisa ditembus sinar röntgen dari arah tertentu. Teleskop ini dapat dikatakan juga bukan teleskop tetapi [[Kollimator] yang membuat detektor sinar Rontgen didalamnya sesitif terhadap arah datangnya sinar röntgen itu.
Di perkembangan selanjutnya digunakan bahan terbuat dari kaca yang sesuai dengan nama penemu pertamanya Hans Wolter dinamakan Teleskop Wolter. Disini efek dari pemantulan totalkaca ( Kaca mengakibatkan pemantulan, lensa mengakibatkan pembiasan) pada sinar röntgen yang datang di, digunakan untuk meningkatkan kekuatan pembesaran yang dapat dicapai teleskop ini
Saat ini yang aktif adalah teleskop satelit milik Amerika Serikat atau teleskop Chandra, dinamakan berdasar Subrahmanyan Chandrasekhar, sedangkan teleskop satelit milik eropa XMM-Newton. Teleskop Chandra meraih ketajaman atau angular resolution kurang dari 1", sedangkan XMM Newton mempunyai resolusi atau ketajaman yang kurang tetapi memiliki receptive field yang lebih besar. (=60'; 1'=1") Sebagai contoh mata normal manusia mempunyai ketajaman 1', artinya mata manusia dapat melihat sebuah benda 1,5 mm yang berjarak 5 m darinya. Ini biasanya dipakai untuk mengetes mata di dokter mata. Atau manusia dapat melihat sebuah balok kayu 1 meter tingginya dari jarak sejauh 3,33km.Di ilmu kedokteran digunakan yang namanya Landolt ring

Contoh teleskop ruang angkasa bernama Hooker
Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati[1]. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.
Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.
Teleskop ukuran 50 cm di observatorium Nice

Sejarah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata bugil.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya .

Teleskop luar angkasa Hubble

 

Teleskop angkasa Hubble adalah sebuah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Nama Hubble diambil dari nama ilmuwan terkenal Amerika, Edwin Hubble yang juga merupakan penemu hukum Hubble. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi, adalah merupakan jasa teleskop Hubble.

Sejarah

Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop angkasa raksasa. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1977, kongres mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut. Pada tahun yang sama pula, pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai.
Konstruksi teleskop Hubble, berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble di'angkasakan' untuk pertama kalinya pada tanggal 25 April 1990. Padahal, Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Tetapi, pengoperasiannya ditunda sementara karena bencana Pesawat Angkasa Challenger. Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. Pada akhirnya NASA menemukan bahwa lensa pada teleskop tersebut bergeser sebanyak 1/50 ketebalan rambut manusia! Pada bulan Desember 1993, pesawat ulang-alik Endeavor dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primernya.

Ukuran

  • Teleskop: Ketebalan mencapai 13,1 meter (43,5 kaki), berdiameter 4,27 meter (14,0 kaki) dan memiliki berat 11.000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan sebuah bus sekolah. Tabung oranye yang ada pada teleskop adalah sumber tenaga Hubble.
  • Lensa: Lensa primer teleskop Hubble, berdiameter 2,4 m (8 kaki), dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar lensa tidak cepat rusak.

Cara kerja

Pertama-tama, Hubble menangkap gambar. Setelah diterima oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah menjadi kode digital dan diradiasikan ke bumi dengan menggunakan antena yang memiliki kemampuan mengirimkan data 1 juta bit per detik. Setelah kode digital diterima oleh stasiun di bumi, kode itu akan diubah menjadi foto dan spektrograf (sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal).
Teleskop ini dapat berjalan 5 mil per detik. Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per tahun (± 241 juta kilometer).

Pengendalian Hubble

Sejak pertama kali dioperasikan, teleskop ini dikendalikan dari Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Md.

Yang telah dilakukan Hubble

Hubble sangat banyak membantu para ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami tentang jagad raya, objek luar angkasa (lubang hitam/black hole, galaksi, bintang), dll. Hubble adalah teleskop angkasa yang berhasil menemukan Xena, planet ke-10 beserta Gabrielle, satelitnya. Selain itu, Hubble juga bayak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa seperti supernova, lahirnya bintang, dan tabrakan bintang. Gambar sebuah galaksi raksasa tidak dikumpulkan dalam sehari saja. Galaksi Messier 101 (M-101) adalah salah satunya. Gambar galaksi ini merupakan gambar terbesar dan terdetail dari sebuah galaksi spiral yang pernah dihasilkan oleh Hubble. Gambar galaksi ini terdiri dari 51 bagian. Pada misi kedua di bulan Februari 1997, astronot mengganti sebagian instrumen Hubble dan juga menambahkan selimut baru untuk menjaga Hubble agar tetap hangat. Advance Camera dipasang pada tahun 2001. Kamera ini dapat mempertajam gambar dan memperlebar sudut pandang kamera. Setelah itu, Wide Field Camera 3 dan Cosmic Origins Spectrograph dipasang pada tahun 2003. Dua misi Hubble yang terakhir adalah pada tahun 2001 dan 2003. Hubble seharusnya akan di non-aktifkan pada akhir tahun 2005. Tetapi, pada bulan Oktober 1997, NASA memutuskan untuk memperpanjang pengoperasian Hubble dari tahun 2005 ke 2010. Hubble akan digantikan oleh teleskop James Webb.

0 komentar:

Posting Komentar